RAMADHAN DAN PERBAIKAN INDONESIA
Bulan Ramadhan di Mata Generasi Muda Islam Indonesia
Bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat Islam. Hampir setiap tahun bulan Ramadhan selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh umat Islam di seluruh dunia, karena setiap hari di bulan Ramadhan mempunyai keutamaan-keutamaan, antara lain merupakan bulan yang penuh ampunan dan penuh rahmat. Pada bulan Ramadhan pula, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Bulan Ramadhan juga mempunyai beberapa keistimewaan, di antaranya merupakan bulan dimana Al Qur’an pertama kali diturunkan dan pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan turun malam Lailatul Qadar dimana amalan-amalan yang dilakukan pada malam itu lebih baik dari seribu bulan di hari-hari biasa.
Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Hampir setiap tahun penyambutan bulan Ramadhan di Indonesia selalu mempunyai ciri khas dan tradisi sendiri di masing-masing daerah. Namun sayangnya seringkali penyambutan Ramadhan sendiri sering terjadi penyimpangan. Misalnya dengan adanya ritual-ritual yang sebenarnya sama sekali tidak bernilai Islami, atau mengandung nilai-nilai Ramadhan. Sealain itu, suasana Ramadhan itu sendiri semakin lama semakin hilang dari masyarakat Islam di Indonesia. Misalnya saja pada Ramadhan tahun 1433 H ini tidak ada penyambutan khusus yang sangat mencerminkan nuansa Ramadhan, justru dari media massa-lah yang gencar melakukan syiar Ramadhan, walaupun sebenarnya dibalik itu syiar media massa tersebut ada unsur komersialisasi demi mendapatkan keuntungan dari momen bulan Ramadhan itu sendiri. Bahkan di hati generasi muda Islam itu sendiri terutama bagi mahasiswa, mungkin Ramadhan tidak lagi menjadi bulan yang istimewa, sama saja dengan bulan yang lain, alasannya bermacam-macam, di antaranya karena kesibukan di akademik, agenda kampus, organisasi, dan sebagainya, sehingga banyak dari generasi muda Islam di Indonesia tidak mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan, bahkan ada yang lupa akan datangnya bulan Ramadhan. Padahal bulan Ramadhan merupakan ajang untuk berlomba-lomba memperbaiki diri.
Saat ini generasi muda lebih mengutamakan kepentingan dunia dibandingkan kepentingan akhirat. Mereka hanya membiarkan bulan Ramadhan itu berlalu tanpa adanya perubahan yang berarti di bulan Ramadhan itu. Padahal bulan Ramadhan adalah awalan yang baik untuk memulai perubahan diri, terutama dalam hal ibadah. Jika ibadahanya di bula Ramadhan baik, maka pada bulan-bulan berikutnya bisa menjadi lebih baik pula dari sebelumnya.
Selain itu, banyak peristiwa penting dan bersejarah yang terjadi saat zaman Rasulullah dan di Indonesia. Misalnya pada peristiwa Fathu Makkah (Penaklukan Kota Makkah) yang terjadi pada 20 Ramadhan 8 H dimana pada peristiwa tersebut Rasulullah berhasil memasuki Makkah tanpa adanya pertumpahan darah. Kemenangan Rasulullah ini merupakan dampak dari adanya perjanjian Hudaibiyah. Dampak dari Fathu Makkah ini juga menyebabkan banyak kafir Quraisy yang berbondong-bondong masuk Islam. Selain itu, pada bulan ramadhan juga terjadi Perang Badar yang dimenangkan oleh umat Islam saat melawan kaum kafir Quraisy. Di Indonesia, peristiwa penting dan bersejarah yang terjadi pada bulan ramadhan yaitu peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 atau bertepatan dengan tanggal 9 Ramadhan 1334 H. Peristiwa penting ini sering luput dari perhatian umat Islam di Indonesia. Bahkan banyak generasi muda sekarang yang tidak mengetahui bahwa peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi pada bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman kepada generasi muda agar bulan Ramadhan ini bisa dijadikan sebagi sarana perbaikan diri, mulai dari ibadah, aqidah, zakat dan sedekah. Bulan ramadhan sebaiknya juga dijadikan sebagai bulan untuk menghapus dosa-dosa kita. Sebagaimana diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim, “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap ridho Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.”
Bagi mahasiswa, saat Ramadhan juga bisa dijadikan sebagai sarana dakwah untuk civitas akademika kampus, misalnya dengan mengadakan acara Buka Bersama dan disana bisa dijadikan ajang berlatih menjadi pemimpin dengan berkontribusi sebagai panitia acara Ramadhan di kampus. Panitia Ramadhan di kampus merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas berislam calon-calon pemimpin yang nantinya bisa berpengaruh di masa yang akan datang.
Jika perbaikan pada diri masing-masing pribadi generasi muda telah dilakukan, maka perbaikan bangsa Indonesia itu sendiri juga akan lebih mudah dilakukan, karena jika unsur terkecil dari suatu bangsa, yaitu individunya, atau generasi mudanya baik, maka bangsa tersebut akan menjadi baik pula, sebab generasi muda adalah fondasi utama dalam kemajuan suatu bangsa dan negara. Maka jika ingin mencapai kesejahteraan suatu bangsa, perbaiki dahulu diri masing-masing generasi muda, sebab generasi mudalah yang akan menjadi penerus bangsa. Dan perbaikan itu juga bisa dimulai dengan membiasakan amalan-amalan pada bulan Ramadhan.
Salah satu ukuran sukses Ramadhan adalah adanya peningkatan kualitas diri dan ibadah seseorang. Bukan hanya saat Ramadhan saja, tetapi juga bulan-bulan setelahnya. Ramadhan adalah bulan “lompatan quantum” untuk pembinaan kebiasaan ibadah seseorang. Harus ada perubahan ke arah yang lebih baik yang terjadi dalam diri seseorang, antara sebelum Ramadhan sampai sebelum Ramadhan. Oleh karena itu, jadikanlah Ramadhanmu menjadi sarana perbaikan diri demi menuju perbaikan bangsa Indonesia yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar